Badai Matahari Picu Kiamat Internet, Peneliti Mulai Peringatkan

333
Badai Matahari Picu Kiamat Internet, Peneliti Mulai Peringatkan
Ilustrasi badai matahari picu kiamat internet. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Badai matahari picu kiamat internet tentunya akan menjadi ancaman serius. Matahari memang selalu menghujani Bumi dengan partikel magnet. Hal tersebut yang dikenal sebagai angin matahari.

Semburan angin biasanya terhalang oleh mens magnet Bumi. Sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada permukaan. Namun setiap satu abad sekali, angin matahari tersebut menjadi berubah.

Bahkan perubahannya menjadikan badai matahari yang lebih ekstrim. Adanya fitur paling populer dari SIGCOMM 2021. Selain itu kemampuan untuk terhubung dengan koneksi internet Bumi.

Bahaya Badai Matahari Picu Kiamat Internet

Terjadinya badai matahari yang dapat menjadi ancaman alami. Terutama bagi tenaga listrik yang terdapat di planet Bumi ini. Intensitas efek kosmik mungkin dapat menyebabkan masalah. Serangkaian pemadaman listriknya yang meluas terjadi di setiap negara.

Badai matahari mungkinlah tidak membahayakan manusia dari fisik. Namun dampaknya pada mesin, perangkat, pencatu daya berbasis listrik serta elektronik. Efek badai mataharinya dapat terasa secara besar.

Bahkan pada semua industri, transportasi, serta akses internetnya. Emisi matahari ini saat ini juga menjadi topik untuk banyak penelitian. Namun penelitian tersebut tidak terlalu memperoleh banyak perhatian.

Salah satu aspek penting sehari-hari yang terabaikan. Hal tersebut terkait efek badai matahari pada akses internet. Namun, medium komunikasi top dunia itu ternyata ditemukan adanya risiko.

Selain itu, terhadap efek emisi intens dari matahari yang menyebutnya sebagai badai super matahari. Penelitian juga mengingatkan akan adanya potensi badai matahari ekstrim. Badai matahari yang menjadi picu terjadinya kiamat internet.

Selama ini mataharinya selalu menghujani Bumi berkat kabut partikel magnet. Namun perisai magnet Bumi menghalanginya. Hal itu juga membuatnya menjadi aurora yang cantik.

Dampak Badai Matahari Ekstrim

Badai matahari ekstrim bisa menyebabkan badai geomagnetik di Bumi. Hal tersebut juga berpengaruh pada kabel internet bawah laut panjang yang menghubungkan benua. Kabel yang dilengkapi repeater dalam meningkatkan sinyal optik.

Bahkan dengan jaraknya mencapai 30-90 mil. Repeater mudah rusak terhadap arus geomagnetik. Pada seluruh kabel dapat menjadi tidak berguna apabila satu repeater menjadi offline.

Apabila cukup banyak kabel internet bawah lautnya tidak berhasil di wilayah tertentu. Nantinya seluruh benua menjadi terputus satu sama lainnya. Apabila terjadi badai geomagnetik dengan sangat dahsyat.

Pada negara-negara dengan garis lintang tingginya, seperti Amerika Serikat serta Inggris. Negara tersebut berpotensi terputus dari jaringan terlebih dahulu. Untuk antisipasi awalnya dari badai matahari picu kiamat internet, menyarankan pada operator jaringan.

Guna meletakkan lebih banyak kabelnya pada garis lintang yang lebih rendah. Dengan mengembangkan tes ketahanan yang fokusnya pada dampak kegagalan jaringan yang besar. Koneksi internet lokal dan regional memiliki risiko cenderung rendah.

Hal itu karena kabel serat optiknya tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik. Serat optik canggihnya menghadirkan koneksi internet komunitas dan komersial tercepat. Pada komposisinya yang tidak banyak berpengaruh oleh gelombang geomagnetik.

Berbeda halnya dengan kabel komunikasi bawah laut. Kabel tersebut bisa hancur dalam waktu singkat efek badai matahari. Kabel bawah laut yang panjang tersebut terkubur di bawah badan air besar. Biasanya menempatkannya di antara benua-benua.

Kabar baiknya, cuaca luar angkasa ekstrim atau badai Matahari ekstrim masih memiliki peluang. Adanya peluang yang terjadi 1,6% hingga 12% per dekade. Saat ini badai Matahari yang tercatat dalam sejarah terjadi dua kali, yaitu pada 1859 dan 1921.

Badai matahari picu kiamat internet sebagai ancaman alami. Namun koneksi internet lokal dan regional memiliki risiko cenderung rendah.