Jenis Manusia Purba yang Pernah Hidup di Indonesia dengan Ciri-Cirinya

1889
Jenis Manusia Purba yang Pernah Hidup di Indonesia dengan Ciri Khasnya
Jenis Manusia Purba. Foto: History

Texno.ID – Jenis manusia purba yang hidup di muka bumi ini sangatlah banyak. Manusia purba sendiri merupakan manusia yang hidupnya berada pada masa pra sejarah jutaan tahun yang lalu.

Oleh sebab itu, wajar saja bila ada yang bilang bahwa manusia purba itu adalah nenek moyang manusia yang hidup di bumi sekarang ini. Mereka memulai kehidupannya dari nol. Dari manusia purba inilah cara hidup, kebudayaan serta berbagai macam peralatan ditemukan.

Ada banyak suku dan ras dari manusia purba. Selain itu, cara hidup manusia purba sendiri sering berpindah tempat atau yang sering dikenal sebagai cara hidup nomaden.

5 Jenis Manusia Purba di Indonesia

Bagaimana kita bisa tahu bahwa pernah ada manusia purba yang hidup di Indonesia? Jawabannya adalah dari penemuan sejumlah fosil yang telah tercatat dalam sejarah.

Fosil tersebut masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Itu membuktikan bahwa lebih dari satu manusia purba yang pernah hidup di Indonesia.

Bila anda merupakan salah seorang pecinta sejarah, pastinya topik mengenai berbagai jenis manusia purba ini akan sangat menarik untuk disimak.

Meganthropus Palaeojavanicus

Jenis Meganthropus Paleojavanicus ini merupakan salah satu manusia purba paling tua.

Megan sendiri memiliki arti besar. Sementara Anthropus artinya manusia. Paleo berarti tua dan javanicus artinya jawa. Sehingga, Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia raksasa yang berasal dari Jawa.

Penemuan fosil Meganthropus Paleojavanicus sekitar tahun 1936. Tepatnya berada di kawasan Sangiran. Ini adalah lembah sungai Bengawan Solo dan penemuannya dari lapisan Pleistosen.

Seorang arkeolog yang menemukan fosil Meganthropus Paleojavanicus ini adalah Von Koenigswald yang berasal dari Belanda.

Adapun ciri khas dari jenis manusia purba Meganthropus Paleojavanicus ini adalah mempunyai bentuk tulang pipi yang tebal. Selain itu, bentuk dahinya juga menjorok ke bagian depan.

Manusia purba ini tidak mempunyai tulang dagu. Bentuk rahangnya tegap dan gigi gerahamnya besar. Bagian tengkorak belakang lebih menonjol dan agak runcing. Manusia purba ini diprediksi memiliki tinggi badan kurang lebih 2,5 meter.

Selain menjadi manusia purba paling tua, Meganthropus  juga menjadi manusia purba paling besar yang ada di Indonesia. Perkiraannya, mereka hidup 2,5 hingga 1,25 juta tahun yang lalu.

Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis sering pula diartikan sebagai manusia kera yang berasal dari Mojokerto. Hal ini karena fosil jenis manusia purba ini penemuannya di kawasan Mojokerto, Jawa Timur.

Lokasi penemuannya berada di Desa Perning. Arkeolog yang menemukan fosil Pithecanthropus Mojokertensis adalah G.H.R Von Koenigswald tahun 1936.

Pithecanthropus Mojokertensis memiliki ciri khas yang berbeda dari Meganthropus Paleojavanicus. Bila melihat bentuk fosilnya, maka bisa terlihat berbagai karakter fisik dari Pithecanthropus Mojokertensis ini.

Memiliki tinggi badan 165-180 cm dan berbadan tegap. Selain itu, juga mempunyai alat pengunyah yang cukup kuat.

Bentuk tulang dahinya tebal, lebar dan terlihat menonjol. Manusia purba ini tidak mempunyai tulang dagu. Volume otaknya 750-1.300 cc. Selain itu, ciri khas lainnya adalah adanya tulang menonjol yang berada di area tengkorak bagian belakang.

Pithecanthropus Erectus

Selanjutnya, ada jenis manusia purba lain yang juga pernah hidup di Indonesia. Namanya adalah Pithecanthropus Erectus. Penemuan manusia purba ini oleh Eugene Dubois pada tahun 1890.

Lokasi penemuan  fosil Pithecanthropus Erectus berada di daerah dekat Trinil. Ini merupakan desa yang berada di pinggir Bengawan Solo.

Kala itu, penemuan fosil berupa bagian atas tengkorak, tulang kaki serta bagian tulang rahang.

Berbagai macam ciri khas yang Pithecanthropus Erectus ini diantaranya adalah  tinggi badannya antara 160-180 cm.

Selain itu, bagian belakang kepala manusia purba ini bentuknya lebih menonjol. Volume otak Pithecanthropus Erectus sekitar 900 cc dan bentuk wajahnya hampir mirip dengan monyet.

Pithecanthropus Soloensis

Selanjutnya, ada pula penemuan fosil jenis manusia purba Pithecanthropus Soloensis di Indonesia. Fosil ini ditemukan oleh Von Koenigswald, Ter Haar dan Oppenoorth. Lokasi penemuannya di daerah Sangiran dan Ngandong.

Penemuan fosil tersebut lokasinya di tepi Bengawan Solo antara tahun 1931-1933.

Penemuan fosil Pithecanthropus Soloensis ini berupa tulang kering dan tengkorak. Manusia purba ini memiliki ciri khas seperti bagian hidung yang lebar. Memiliki tinggi badan 165 sampai 180 cm dan mempunyai bentuk tulang kering yang menonjol serta cukup tebal.

Homo Wajakensis

Penemu fosil manusia purba Homo Wajakensis adalah B.D Van Rietschoten di tahun 1889. Lokasi penemuannya berada di daerah Tulungagung, Jawa Timur.

Fosil yang tersebut berupa fragmen rahang bawah, tengkorak dan sejumlah ruas leher.

Ciri khas Homo Wajakensis adalah mempunyai volume otak 1.630 cc. Memiliki bentuk muka datar dan lebar. Selain itu, tinggi badan jenis manusia purba ini sekitar 130 hingga 210 cm.