Texno.ID – Jenis internet gateway membantu akses internet menggunakan komputer. Hadirnya sistem NAT sebagai cara mengatasi masalah untuk jumlah IP address yang menjadi menipis ini. Internet gateway merupakan tempat data berhenti dalam perjalanannya atau dari jaringan lainnya.
Dengan adanya gateway akan memudahkan komunikasi. Selain itu untuk mengirim data bolak-balik satu dengan lainnya. Gateway sebagai pintu gerbang sebuah packet data yang akan dikirimnya ke network lain. Tentunya dengan menggunakan perangkat gateway.
Inilah Beberapa Jenis Internet Gateway
Adanya sistem NAT ini memang akan membantu proses komunikasi tersebut. Untuk itu ketahui beberapa jenis gateway berikut ini.
Static NAT
Sistem yang memiliki tugas menerjemahkan satu IP address menjadi satu dengan lainnya. Static NAT tentunya dapat mewakili satu IP address dengan satu IP address. Secara umum penggunaannya untuk menerjemahkan satu IP private menjadi IP public. Sehingga komputer atas perangkat yang berada di jaringan local dengan IP private.
Nantinya akan terkoneksi dengan internet tanpa harus mengganti IP addressnya. Seperti apabila Anda memiliki sebuah web server dan ingin mengekspornya. Hal itu agar dapat mengaksesnya melalui internet. Namun tanpa merubah IP address dari server web tersebut. Maka menggunakan static NAT ini pilihan tepat.
Static NAT ini sebenarnya dapat dibilang pemborosan terhadap alamat IP yang telah terdaftar. Hal itu karena setiap satu komputer dipetakan untuk satu alamat IP terdaftar. Sehingga apabila ada banyak komputer yang didaftarkan. Tentunya akan semakin terbatas alamat IP yang masih ada.
Kekurangan lainnya dari Static NAT sepertinya kurang aman. Apabila setiap komputer memiliki alamat IP tersendiri. Nantinya muncul risiko penyusup masuk ke dalam jaringan private lebih besar.
Dynamic NAT
Jenis internet gateway ini akan menerjemahkan lebih dinamis IP private menjadi IP public. Jenis NAT ini harus ada pada beberapa atau sekumpulan IP public. Maka apabila ada satu host jaringan local akan mengirim maupun menerima paket router. Nantinya akan memilih dari salah satu alamat IP yang ada dan tidak dalam penggunaannya. Kemudian meneruskannya sesuai paketnya.
Berbeda dengan Static, Dynamic NAT bekerja dengan mendaftarkan beberapa komputernya. Kemudian ke satu kelompok dengan IP address terdaftar yang sama. Keuntungannya menggunakan Dynamic NAT ini tentunya lebih aman dalam penelusuran di internet.
Apabila ada penyusup yang ingin masuk pada komputer Anda. Namun sudah menggunakan Dynamic NAT. Maka penyusup tersebut pastinya akan mengalami kesulitan. Hal itu karena alamat IP ke suatu komputer terus berubah secara dinamis.
Namun jenis internet gateway ini juga memiliki kekurangannya. Apabila semua alamat IP sudah terpenuhi dan digunakan semua. Saat ada penambahan komputer lainnya, komputer tersebut tidak akan terhubung ke internet melalui NAT.
Overloading atau PAT (Port Address Translation)
Jenis overloading ini merupakan metode yang sangat umum penggunaannya pada sebuah jaringan. Hal itu dimana satu IP public dapat mewakili beberapa IP private. Kelebihannya yang dapat menerjemahkan banyak IP address. Pada jaringan lokal menjadi IP public. Selain itu memungkinkan untuk lebih satu klien terkoneksi ke satu IP public.
Akan tetapi, juga pada port berbeda. Sehingga ketika NAT menerima permintaannya dari klien untuk menghubungkannya kepada server. NAT nantinya akan menentukan nomor IP dan port untuk klien tersebut. Meskipun sebuah nomor IP telah digunakan, namun penggunaannya masih dapat untuk klien lain. Hal itu karena berada dalam port yang berbeda.
Kini Anda dapat mengetahui beberapa jenis internet gateway. Hal itu yang akan membantu akses internet menggunakan komputer.