Texno.ID – Orbit bumi rendah juga terkenal dengan nama LEO (Low Earth Orbit Satellite). Orbit ini memiliki jarak yang terdekat dan terendah dengan Bumi. Siapa sangka ternyata orbit ini dapat dimanfaatkan untuk jaringan komunikasi.
Apa Itu Orbit Bumi Rendah?
Low earth orbit satellite (LEO) merupakan orbit yang berpusat dekat dengan planet Bumi. Orbit ini berada di sekitar planet Bumi, yakni antara sabuk radiasi Van Allen dan atmosfer dengan sudut inklinasi yang rendah.
LEO memiliki ketinggian paling rendah di antara orbit satelit yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini hanya sekitar 500-2.000 kilometer dari Bumi. Objek yang melewati daerah ini bahkan memiliki apogee lebih jauh atau sub-orbital.
Stasiun ruang angkasa berawak hingga saat ini telah berada di LEO. Pada tahun 1968 hingga 1972, Apollo mengirim manusia ke luar LEO karena misi bulannya.
Itu juga merupakan kali pertama dan terakhir. Karena setelah program bulan Apollo selesai, tidak ada lagi penerbangan antariksa manusia ke luar orbit bumi rendah.
Wilayah Low Earth Orbit Satellite
Jika beberapa orbit yang elips dapat melewati wilayah di dekat ketinggian terendah mereka atau perigee, maka hal itu tidak berlaku untuk orbit bumi rendah.
Hal tersebut karena LEO memiliki ketinggian tertinggi atau apogee yang lebih dari 2.000 km. Objek suborbital dapat mencapai wilayah LEO, tetapi tidak berada di dalamnya. Orbit LEO hanya akan memasuki kembali atmosfer.
Manfaat LEO Untuk Sistem Komunikasi
Teknologi berkembang dengan cepat pada zaman ini. Dahulu komunikasi yang hanya bisa bertatap muka dan berkirim surat sudah tergantikan dengan telepon.
Telepon pun saat ini sudah mengalami perkembangan. Dahulu hanya telepon kabel saat ini menjadi selular atau wireless. Teknologi wireless pada ponsel ini terbuat berdasarkan sistem jaringan radio terestrial.
Radio terestrial tersebut tersusun atas stasiun basis radio yang memiliki pola berupa sel-sel. Nantinya, sel-sel tersebut saling terikat dengan satu pusat.
Seluruh jajaran jaringan tersebut akan terhubung dengan jaringan telepon yang tetap. Tetapi, daerah cakupan radio sel ini sangatlah terbatas.
Oleh karena itu, para ahli memodifikasi sistem wireless ini dengan menggunakan teknologi satelit. Fungsinya adalah agar daerah pelosok yang jauh dari kota dapat terjangkau.
Dalam hal ini, satelit orbit bumi rendah atau LEO dapat menjadi solusi. Para ahli jaringan memilih LEO sebagai salah satu bentuk wireless access, tetapi orang satelit menganggap ini sebagai salah satu bentuk Mobile Satellites Services (MSS).
Sistem Wireless Dengan Satelit LEO
Sistem komunikasi satelit LEO merupakan bentuk pengembangan sistem komunikasi satelit bergerak terakhir yang ada saat ini. Dulunya, para ahli memakai satelit GEO untuk pelayanannya.
Tetapi, seiring dengan pencapaian teknologi, lintasan satelit GEO semakin penuh. Hal tersebut membuat sulit untuk mendapatkan slot untuk menempatkan satelit.
Sejalan dengan itu, banyak orang yang beralih ke sistem orbit rendah (LEO). LEO terpilih karena orbitnya rendah dan waktu edarnya cepat, yakni hanya sekitar 2-3 jam saja.
Dalam segi penggunaannya, sistem LEO terbagi menjadi dua:
- Sistem yang dapat beroperasi dengan bypass jaringan telkom yang ada.
- Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Jenis sistem ini juga memungkinkan perluasan jaringan.
Pemakaian Potensi LEO di Indonesia
Pemanfaatan potensi LEO di Indonesia banyak dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi besar yang juga bekerja sama dengan pemerintah. Contohnya seperti Paging Nasional, PT TELKOM, Indosat, Komunikasi Kapal, dan lain sebagainya.
Indonesia memanfaatkan dengan baik potensi orbit Bumi rendah sebagai sistem komunikasinya. Hal tersebut karena wilayah geografis Indonesia yang sangat memerlukan sistem satelit sehingga sistem wireless ini bisa masyarakat rasakan secara merata hingga ke pelosok daerah.