Texno.ID – Peristiwa langka ekuinoks akan terjadi pada 23 September 2021. Fenomena tersebut sangat langka dan pastinya menjadi perhatian banyak orang. Umumnya Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun.
Mungkin masih banyak yang belum mengenal peristiwa tersebut Mengutip dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, ekuinoks merupakan peristiwa saat kedudukan matahari berada pada garis khatulistiwa.
Ketika mengalami hal ini maka durasi siang dan malam hampir sama di seluruh dunia, yaitu 12 jam. Biasanya peristiwa ini terjadi saat musim semi dan musim gugur.
Fakta Peristiwa Langka Ekuinoks
Pada dasarnya ekuinoks merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit. Hal tersebut melewati matahari dalam perjalanan semu tahunan matahari. Biasanya dari belahan langit utara menuju ke selatan.
Adapun beberapa fakta dari peristiwa tersebut adalah:
Durasi Malam Tidak 12 Jam
Menurut peneliti Antariksa ORPA-BRIN ekuinoks menyatakan kondisi bumi antara belahan bumi utara maupun selatan. Keduanya sama-sama mendapatkan radiasi matahari dengan kapasitas imbang. Dalam hal ini juga termasuk durasi siang dan malam.
Peristiwa ini karena belahan bumi utara tidak condong dan letaknya lebih dekat ke matahari. Bahkan dalam posisi ini juga tidak menjauhi matahari. Dengan demikian posisi matahari pada bagian selatan juga sama.
Adanya tinjauan dari tim pengamat Tata Surya bahwa peristiwa langka ekuinoks posisi bumi tegak lurus dengan arah sinar matahari. Sehingga mengakibatkan adanya terminator atau gari batas siang dan malam.
Saat itu posisi bumi berimpit dengan garis meridian atau bujur geografis pada setiap permukaannya. Walaupun memiliki kedudukan matahari yang sama namun lamanya siang dan malam tetap berbeda. Semua tidak tepat 12 jam karena terpengaruh oleh refraksi atmosfer.
Menandakan Ekuinoks Musim Gugur dan Musim Semi
Peristiwa langka ini terbagi menjadi dua pada bulan Maret dan September. Keduanya merupakan pertanda datangnya musim gugur dan musim semi. Ekuinoks September adalah titik perpotongan yang sama rata.
Dengan begitu peristiwa langka ekuinoks ini memiliki dua pandangan. Untuk bumi belahan utara menandakan musim gugur. Sedangkan untuk bumi belahan selatan mengalami musim semi.
Untuk wilayah indonesia sendiri ekuinoks memiliki pertanda khusus. Jika peristiwa ini terjadi pada bulan Maret maka menandakan peralihan musim atau pancaroba. Biasanya bulan-bulan tersebut udara di Indonesia sangat tidak teratur dan menurunkan imunitas tubuh.
Selanjutnya ekuinoks pada bulan September menandakan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Sehingga masyarakat saat ini harus waspada dan lebih berhati-hati. Musim penghujan segera datang dan cuaca pastinya tidak menentu.
Peristiwa yang Banyak Dinantikan Seluruh Dunia
Karena peristiwa langka ekuinoks memberikan sebuah pertanda pergantian musim maka sangat banyak yang menantikannya. Tak heran bila semua orang antusias untuk menyaksikan fenomena yang sangat spesial. Memang tidak bisa secara langsung dilihat.
Tetapi fenomena tersebut bisa terasa untuk seluruh penjuru dunia. Jika melihat dengan jelas dan memantau siang atau malam durasinya tidak terlalu berbeda.
Bahkan sudah ada beberapa tanda pergantian musim seperti mulai turunnya hujan. Beberapa kawasan juga sudah mengalami hujan deras dan beberapa peristiwa lainnya. Langit sering mendung dan petir sudah mulai menyambar beberapa wilayah Indonesia.
Tak hanya itu sudah ada kawasan yang mengalami banjir karena curah hujan yang tinggi. Dengan begitu masyarakat harus lebih waspada dengan adanya beberapa ancaman serta beberapa wabah penyakit.
Nah itulah fakta menarik dari peristiwa langka Ekuinoks pada bulan September tahun ini. Sehingga semua masyarakat diimbau untuk terus berhati-hati dengan aktivitas alam.