DNA Fosil Kuda Purba, Ungkap Populasi Kuda Amerika dan Eurasia

703
DNA Fosil Kuda Purba, Ungkap Populasi Kuda Amerika dan Eurasia
Ilustrasi DNA fosil kuda purba. Foto: Ist/Net

Texno.ID – DNA fosil kuda purba yang terungkap melalui studi. Mengenai jejak populasi kuda yang berada pada benua Amerika dan Eurasia. Studi tersebut menunjukkan bahwa dalam populasi kuda pada dua benua saling berhubungan dengan Bering Land Bridge.

Populasi kuda saat masa lalu selama ratusan ribu tahun selalu berkembang biak. Prosesnya dengan melakukan kawin silang. Melansir dari Science Daily, dalam penemuan baru ini, ilmuwan mendapatkan kontinuitas genetik pada kudanya.

Kontinuitas tersebut yang terjadi mulai dari kuda yang mati di Amerika Utara. Pada akhir zaman es terakhir dan kudanya yang jinak di Eurasia. Kemudian memperkenalkannya lagi di Amerika Utara oleh orang Eropa.

Mengenai Hasil DNA Fosil Kuda Purba

Hasil studi menunjukkan bahwa DNA fosil kuda tersebut mengalir dengan mudah. Tentunya antara Asia dan Amerika Utara selama zaman es. Menjaga konektivitas fisik dan evolusioner antara populasi kudanya pada Belahan Bumi Utara. Hal itu menurut penulis studi tersebut.

Studi ini menyatakan bahwa pentingnya jembatan Bering Land. Jembatan tersebut sebagai koridor ekologis. Untuk pergerakan hewan tersebut antar benua selama periode Pleistosen. Periode tersebut pada saat lapisan es masif terbentuk selama periode glasial.

Permukaan lautnya yang tampak lebih rendah. Sehingga secara dramatis mengungkap area daratan yang luas. Daratan yang dikenal sebagai Beringia. Wilayah tersebut yang terbentang dari Sungai Lena di Rusia sampai Sungai MacKenzie di Kanada.

Adanya padang rumput yang luas yang mendukung populasi kuda purba. Tidak hanya itu ada juga mammoth, bison, dan fauna lainnya pada era Pleistosen. Studi DNA dari fosil kuda purba ini telah dipublikasikan oleh jurnal Molecular Ecology. Selain itu juga telah tersedia secara daring.

Evolusi Kuda di Amerika Utara

Ahli paleontologi sudah lama mengetahui bahwa kuda terus berevolusi. Selain itu juga melakukan diversifikasi pada wilayah Amerika Utara. Salah satu garis keturunan kudanya yang dikenal dengan kuda cabal line. Kuda tersebut yang termasuk kuda domestik. Kuda tersebar ke Eurasia melalui jembatan Bering Land.

Tepatnya pada sekitar 1 juta tahun yang lalu. Namun, populasi kuda di Eurasia mengalami penyimpangan genetik. Terutama dari kuda yang tersisa di Amerika Utara. Studi baru menunjukkan bahwa setelah terpisah. Ada dua periode saat kuda bergerak bolak-balik antar benua dan melakukan kawin. Sehingga genom kuda Amerika Utara mendapatkan segmen DNA fosil kuda purba Eurasia dan sebaliknya.

Dengan datanya dari mitokondria dan genom nuklir tersebut. Peneliti dapat mengetahui bahwa kuda tidak hanya menyebar antar benua. Namun melakukan kawin silang dan juga pertukaran gen. DNA mitokondria yang asalnya hanya dari ibu. Hal itu berguna untuk mempelajari hubungan evolusinya.  

Dalam studi ini, para peneliti mengurutkan 78 genom mitokondria barunya dari kuda purba. Tentunya yang menemukannya pada seluruh wilayah Eurasia dan Amerika Utara. Kemudian menggabungkan beberapa genom tersebut. Dengan 112 genom mitokondria yang diterbitkan sebelumnya.

Para peneliti melakukan rekonstruksi pohon filogenetik. Diagram bercabang yang menunjukkan mengenai semua sampel tersebut saling terkait. Dengan lokasi dan perkiraan tanggalnya untuk setiap genom. Untuk bisa melacak pergerakan berbagai keturunan dari DNA fosil kuda purba.

Hasil Analisis Para Peneliti

Analisis telah menunjukkan ada dua periode penyebarannya antar benua. Kemudian, keduanya bertepatan periode pada saat Jembatan Bering Land dibuka. Para peneliti pun mengungkapkan mengenai Pleistosen Tengah. Dari kedua garis keturunan tersebut menyimpang dan gerakannya sebagian besar dari timur ke barat.

Saat periode kedua di Pleistosen Akhir mengetahui gerakan pada kedua arah. Namun sebagian besar dari barat ke timur. Pada pengambilan sampel yang terbatas untuk beberapa periode. Data kemungkinan gagal menangkap peristiwa penyebaran lainnya.

Pandangan umum saat masa lalu jika kuda dibedakan jadi spesies terpisah. Hal itu setelah ada di Asia. Namun hasil ini telah menunjukkan tentang adanya kontinuitas antara populasi kudanya.

Penemuan baru mengenai nenek moyang kuda dan evolusi kuda. Hal itu yang akan memicu kontroversi dalam mengelola kuda liar di Amerika Serikat. Keturunan dari kudanya domestik oleh orang Eropa. Banyak menganggap kuda liar sebagai spesies invasif. Sedangkan lainnya menganggap pada bagian dari fauna asli Amerika Utara.

Studi yang mengungkap mengenai DNA fosil kuda purba. Jejak populasi kuda yang berada pada benua Amerika dan Eurasia. Populasi kuda saat masa lalu selama ratusan ribu tahun selalu berkembang biak.