Fakta Gurun Sahara, Meski Panas Permukaannya Pernah Tertutup Salju

460
Fakta Gurun Sahara, Meski Panas Permukaannya Pernah Tertutup Salju
Ilustrasi Fakta Gurun Sahara. Foto: Ist/Net

Texno.ID –  Fakta Gurun Sahara yang identik dengan kondisi kering dan panas. Gurun Sahara merupakan gurun pasir besar yang letaknya di Benua Afrika. Wilayah tersebut luasnya berukuran 9.2 juta kilometer persegi.

Bahkan menjadi gurun terluas ketiga di dunia, setelah keberadaan Gurun Arktik dan Antartika. Sahara juga memperoleh predikatnya sebagai gurun terpanas dan terkering di dunia. Suhu rata-rata gurun ini mencapai 38 derajat Celcius.

Sementara curah hujan rata-rata sekitar 76 milimeter per tahun. Hal tersebut tampak sebagai tempat yang mengerikan. Selain itu, Gurun Sahara juga seperti hamparan pasir panas tanpa adanya kehidupan.

Inilah Beberapa Fakta Gurun Sahara

Gurun ini memiliki beberapa fakta menarik. Untuk itu ketahui beberapa fakta dari Gurun terpanas dan terkering berikut ini.

Suhu dapat Mencapai 136°F

Apabila Indonesia memiliki suhu rata-rata mencapai 33° celcius. Hal tersebut sudah termasuk sangat panas bagi orang Indonesia. Berbeda dengan suhu yang ada pada Gurun Sahara. Suhu Gurun ini yang mencapai rata-rata 40° celcius.

Padahal suhu tersebut bukan suhu maksimal. Pada tanggal 13 September 1922, suhu Gurun ini tepatnya di El Azizia, Libya. Suhunya mencapai 136° Fahrenheit atau sekitar 57,7° celcius.

Tumbuh 1,8 Miliar Pohon di Gurun Sahara

Meski sejauh mata memandang Gurun ini memang tampak seperti padang pasir tandus. Namun sebenarnya pada Gurun ini juga tumbuh miliaran pohon. Menurut artikel dari jurnalis sains bernama Maria Hornbeck di We Forum.

Faktanya terdapat kurang lebih 1,8 miliar pohon dan semak belukar tumbuh pada Gurun Sahara. Beberapa vegetasi yang tumbuh pada area seluas 1,3 juta kilometer persegi. Vegetasi tersebut tumbuh pada area bagian tertentu saja.

Mencakup area barat Gurun Sahara, Sahel, dan zona sub-lembab di Afrika Barat. Pohon tersebut tentunya sudah beradaptasi dengan baik. Sehingga dapat bertahan hidup pada kondisi ekstrim Gurun Sahara.

Tidak Hanya Berisi Pasir

Umumnya Gurun selalu identik dengan adanya pasir. Namun pasir ternyata bukan satu-satunya yang terdapat pada Sahara. Gurun Sahara ini sebenarnya juga memiliki kerikil.

Bahkan jumlah kerikilnya jauh lebih banyak daripada pasir. Jumlah kerikil tersebut sekitar 70% dari luas Gurun. Sedangkan jumlah pasirnya hanya sekitar 30% saja.

Perubahan iklim Gurun Sahara

Pada Gurun ini terdapat tempat dengan suhunya yang panas. Fakta Gurun Sahara  menghadapi krisis identitas sejak 10.500 tahun yang lalu. Selama ribuan tahun lalu, Gurun Sahara sebuah tempat yang lembab dan hijau.

Melansir LiveScience, pernah terjadi hujan monsun secara tiba-tiba membasahi tanahnya.  Kemudian mengubah Sahara menjadi tempat yang subur. Namun antara 7.300 dan 5.500 tahun yang lalu, hujan berhenti.

Padang pasir tersebut mengering dan krisis identitas telah berakhir. Arkeolog David Wright mengungkapkan bahwa terjadinya peningkatan jumlah sinar matahari. Hal tersebut mengakibatkan penurunan curah hujan monsun.

Gurun Sahara Turun Salju

Gurun Sahara memang gurun pasir terluas di dunia. Suhunya yang panas pada siang hari. Bahkan kondisinya juga sangat kering, seperti gurun pada umumnya. Namun pada 13 Januari 2021 lalu tampak pemandangan yang berbeda.

Permukaan Gurun Sahara diselimuti oleh adanya salju. Bahkan suhunya yang sangat dingin,  berada di bawah titik beku. Salju yang menutupi permukaannya dengan suhu minus 3 derajat Celcius.

Meski turun salju pada gurun pasir bersuhu panas, tentunya hal tersebut bukan sesuatu yang biasa. Permukaan Gurun Sahara yang tertutup salju, sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi.

Fakta Gurun Sahara sebagai tempat terpanas dan terkering di dunia. Meskipun kondisinya sangat panas, salju pernah turun pada Gurun ini.