Fenomena Luar Angkasa Aphelion Matahari Tampak Lebih Kecil dari Bumi

558
Fenomena Luar Angkasa Aphelion Matahari Tampak Lebih Kecil dari Bumi
Ilustrasi Fenomena Luar Angkasa Aphelion. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Fenomena luar angkasa aphelion terjadi pagi ini Selasa 6 Juli 2021. Aphelion adalah salah satu fenomena alam ketika Bumi berada di titik terjauh Matahari.

Hal ini terjadi karena orbit Bumi tidak sepenuhnya melingkar sempurna. Melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari. Hal ini sebaliknya pada kondisi saat ini yang bisa disebut dengan perihelion.

Fenomena yang satu ini terjadi pada setiap bulan Januari. Sedangkan untuk fenomena aphelion yang terjadi pada bulan Juli.

Seperti yang sudah dijelaskan jika setiap tahun Bumi akan mengalami fenomena. Ada dua fenomena yang berbeda yaitu aphelion dan perihelion.

Fenomena luar angkasa aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km.

Fenomena ini terjadi dengan jarak Bumi berada sejauh 152.100.527 kilometer dari Matahari. Hal ini juga diungkapkan oleh pengamat MGM (Meteorologi dan Geofisika Makassar).

Penelitian terbukti jika Bumi nantinya menyelesaikan sebagian dari perjalanannya mengelilingi Matahari. Jarak Bumi dengan Matahari dalam fenomena saat ini sekitar 3% sepanjang tahun.

Dampak Fenomena Luar Angkasa Aphelion 

Seperti yang sudah diketahui sejak awal jika Bumi akan mengalami dua fenomena dalam satu tahun. Fenomena tersebut yaitu aphelion dan perihelion.

Dimana aphelion menjadi salah satu fenomena Bumi yang berada di titik terjauh dengan Matahari. Seperti yang terjadi pada pagi ini 6 Juli 2021.

Sedangkan untuk fenomena perihelion terjadi Bumi berada di titik terdekat dengan Matahari. Hal ini telah terjadi pada bulan Januari 2021.

Bumi nantinya akan menyelesaikan proses revolusinya dalam mengelilingi Matahari. Dengan lintasan berbentuk elips maka Bumi berada di titik terdekat dan terjauh dari Matahari.

Pada fenomena tersebut Matahari akan terlihat lebih kecil dilangit daripada waktu lainnya. Saat waktu bersama, Bumi menerima radiasi yang jumlahnya paling sedikit dengan Matahari.

Adapun dampak yang terjadi pada Bumi ketika fenomena aphelion terjadi. Dampak terhadap Bumi tersebut antara lain:

Suhu Menjadi Lebih Dingin

Dampak fenomena luar angkasa aphelion memang tidak cukup signifikan di Bumi. Saat ini posisi Matahari berada di belahan Utara lebih rendah dibandingkan saat berada di Selatan.

Angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin bertiup dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Dampak yang terjadi yaitu penurunan suhu. Hal ini terjadi untuk wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Sehingga udara di Bumi akan terasa sangat dingin.

Matahari Tampak Lebih Kecil

Ada dampak fenomena luar angkasa aphelion lainnya di Bumi yaitu Matahari tampak lebih kecil. Matahari tampak lebih kecil hingga satu dekade mendatang.

Hal ini terjadi sekitar 13-15 setelah titik balik Matahari. Kejadian ini menimbulkan durasi musim gugur di bagian belahan Utara. Hal ini sama dengan durasi musim dingin di bagian Utara.

Meski demikian namun, panas Matahari tidak akan terpengaruh. Sebab, panasnya akan terdistribusi ke seluruh permukaan Bumi.

Namun, untuk distribusi paling signifikan akan terpengaruh dengan adanya pola angin. Sehingga dampaknya terhadap Bumi tidak akan terlalu terasa dari segi panas Matahari.

Sebenarnya untuk dingin suhu sebenarnya tidak berpengaruh dengan adanya fenomena ini. Sehingga dingin udara yang ada bukan terpengaruh karena terjadi fenomena aphelion.

Cuaca yang belakangan ini terjadi akibat tertutup awan. Sehingga panas dari permukaan Bumi dipantulkan kembali ke permukaan oleh awan.

Sehingga hal ini bukan terjadi akibat dampak terjadinya fenomena luar angkasa aphelion hari ini.