Texno.ID – Megalodon paling besar merupakan ikan hiu megalodon. Spesies hiu ini sudah punah sekitar jutaan tahun yang lalu.
Hiu ini juga dikenal dengan nama ilmiah Otodus Megalodon. Arti dari nama ini adalah gigi raksasa.
Tak mengherankan memang, karena hiu ini memiliki gigi dengan besar hampir tiga kali lipat gigi hiu putih. Seperti yang kita tahu, hiu putih memiliki gigi berukuran besar.
Fakta Menarik Megalodon Paling Besar
Kepunahan hiu ini memang sangat kita sayangkan. Namun, masih tersimpan fakta menarik dari hiu tersebut yang bisa kita ulas. Berikut ini adalah informasinya.
1. Merupakan Predator Tertinggi di Laut
Megalodon paling besar ini menjadi predator tertinggi di laut. Karena ukurannya yang sangat besar, begitu pula dengan mangsanya.
Hiu ini butuh makanan dengan berat kurang lebih satu ton setiap harinya. Hal ini bertujuan supaya bisa melangsungkan hidupnya dengan baik.
Hiu ini merupakan pemakan makhluk besar yang hidup di laut. Seperti halnya, paus, lumba-lumba, hingga singa laut.
Jenis makanannya terungkap karena penemuan fosil tulang pasu maupun lumba-lumba purba dengan memiliki ciri bekas luka sesuai dengan ukuran dan struktur giginya.
2. Ukuran
Sesuai dengan sebutannya, spesies hiu ini memiliki ukuran raksasa. Fosil hiu sendiri pertama kali ditemukan pada 20 juta tahun lalu.
Selama 13 tahun lamanya, hiu ini menjadi penguasa lautan. Kemudian punah sekitar 3,6 juta tahun lalu.
Spesies hiu ini memiliki panjang kurang lebih mencapai 15 hingga 18 meter. Bila kita bandingkan dengan hiu putih, hiu ini memiliki tiga kali lebih panjang.
Ukuran ini berdasarkan bukti penemuan lainnya, yakni ukuran gigi dengan panjang mencapai 18 cm. Sayangnya, dalam penemuan fosil hiu ini tidak dalam kerangka secara lengkap.
Untuk mempelajari fosil hiu ini tersebut perlu menggunakan teknik tertentu yang bisa kita sebut sebagai estimasi linier optimal. Teknik ini berfungsi untuk menentukan usia mereka.
3. Hidup Sejak Jutaan Tahun
Megalodon paling besar ini telah melewati masa hidup yang panjang yakni jutaan tahun lamanya. Hal ini berkisar antara 16 hingga 20 juta tahun.
Hiu ini memiliki kemampuan berenang yang sangat luar biasa. Hiu ini sudah berenang di samudera sejak awal zaman Miosen hingga akhir zaman Pliosen.
Melalui distribusi fosil gigi yang sudah berhasil ditemukan, hiu ini hidup pada daerah perairan tropis maupun subtropis seluruh dunia.
Menariknya lagi, fosil giginya ini telah berhasil ditemukan pada setiap benua. Namun, ada salah satu benua yang tidak menemukan fosil gigi hiu ini, yakni Antartika kutub selatan.
Hal ini karena hiu tidak memiliki ketahanan tubuh yang bagus pada suhu yang terlalu ekstrim.
Bahkan, akibat perubahan iklim yang ekstrim serta keberadaan mangsa inilah yang kemudian menjadi penyebab kepunahannya.
4. Penampakan
Bila kita lihat dari bentuk fisiknya, hiu ini memiliki hidung atau mimbar yang lebih pendek. Terutama, jika kita bandingkan dengan hidung hiu putih besar.
Sementara itu, hiu ini memiliki rahang yang lebih datar dan hampir terjepit. Hiu ini juga mempunyai sirip dada yang panjang.
Bagian tubuh ini berfungsi sebagai penopang berat dan ukurannya yang besar. Nenek moyang tertua hiu ini memiliki usia 55 tahun dengan panjang tubuh mencapai 10 meter.
Megalodon paling besar ini kita kenal sebagai Otodus obliquus. Namun, hal tersebut bertentangan dengan sejarah evolusi hiu, yang menyatakan jika nenek moyang hiu ini adalah Cretalamna appendiculata berusia 105 juta tahun.