Siklus Karbon Geologis, Ini Pengertian dan Tahapannya

397
Siklus Karbon Geologis
Ilustrasi Siklus Karbon Geologis, Ini Pengertian dan Tahapannya. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Siklus karbon geologis termasuk salah satu pertanda jika semua yang ada pada alam ini selalu berubah bentuk. Harus Anda tahu, jika siklus ini akan berubah setiap saat demi menjaga keseimbangan. 

Dalam siklus ini, karbon mempunyai peran yang sangat penting. Sebab, karbon adalah salah satu unsur kimia penting sekali untuk semua kegiatan makhluk hidup yang ada pada bumi yang luas ini.

Siklus karbon adalah suatu aliran yang akan melewati segala bagian bumi. Mulai dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia. Proses ini semuanya terbentuk secara alami.

Pengertian Siklus Karbon Geologis

Pengertian siklus karbon geologis yaitu daur biogeokimia yang akan mendaur ulang karbon pada bumi dalam tempo cukup panjang. Maka dari itu, siklus karbon ini seringkali mendapat sebutan daur karbon panjang.

Daur biogeokimia ialah suatu perpindahan unsur-unsur kimia lewat makhluk hidup dan lingkungan abiotik seperti air dan tanah.

Kemudian, daur biogeokimia ini juga bisa terjadi pada unsur-unsur kimia. Antara lain seperti karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, juga fosfor.

Tahapan dan Proses Siklus Karbon Biologis

Dalam siklus karbon geologis, batuan dan sedimen akan menyimpan sebagian besar karbon melalui siklus yang cukup panjang.

Karbon nantinya akan mengalami perpindahan bentuk yang beraneka ragam. Mulai dari batuan, lautan, tanah, hingga atmosfer dalam waktu yang amat lama.

Bahkan siklus ini bisa berjalan dalam jangka waktu kurang lebih sekitar 100 sampai dengan 200 juta tahun lamanya.

Salah satu proses yang perpindahan karbon bisa terjadi pada proses pelapukan. Proses pelapukan bisa menghasilkan endapan atau sedimen yang asal mulanya dari senyawa organik.

Nah, endapan dari senyawa organik tersebut akan berubah menjadi senyawa kerogen. Antara lain berupa minyak bumi, batu bara, hingga gas alam. Manusia akan memanfaatkan senyawa kerogen untuk kebutuhan bakar bakarnya pada berbagai bidang.

Pelapukan Batuan Yang Membentuk Batuan Karbon

Terjadinya pelapukan batuan pada daratan akan melepaskan ion kalsium. Selanjutnya, sungai akan membawa ion kalsium tersebut ke lautan. Setelah sampai ke lautan, ion kalsium tersebut akan bertemu dengan ion bikarbonat.

Perlu Anda ketahui, jika karbon atmosfer atau CO2 yang masuk ke dalam air laut akan membentuk ion bikarbonat ini.

Pertemuan antara dua ion tersebut, nantinya akan menghasilkan reaksi dan membentuk sedimen atau endapan kalsium karbonat pada dasar laut.

Endapan tersebut nantinya akan membentuk batu kapur dan metamorfnya seiring berjalannya waktu. Sampai nantinya karbon akan kembali menuju atmosfer.

Erupsi Vulkanik atau Ledakan Gunung Berapi

Peristiwa erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi juga akan melepaskan gas menuju ke atmosfer.

Erupsi akan melepaskan gas berupa uap air, belerang, dan juga karbon dioksida. Jumlah karbon dioksida yang terlepas pada atmosfer jumlahnya hampir sama dengan karbon dioksida yang hilang karena peristiwa pelapukan silikat.

Bahkan satu letusan gunung berapi kira-kira mampu mengeluarkan kurang lebih 130 sampai dengan 380 juta metrik ton zat karbon dioksida.

Berarti, gunung berapi yang meletus akan mengeluarkan karbon yang terperangkap dalam batuan menuju ke atmosfer.

Setelah itu, karbon yang terlepas akan masuk pada daur siklus biologis dengan cara mengulangi siklus karbon geologis, atau bisa juga melalui fotosintesis.

Adanya berbagai siklus karbon geologis tersebut, semuanya berperan untuk menjaga ketersediaan serta keseimbangan karbon yang ada pada bumi ini untuk menunjang kehidupan berbagai makhluk hidup yang ada.