Texno.ID – Fakta Kraken Mare, sebuah danau terbesar yang ada di bulan milik Saturnus. Hal ini karena adanya misi Cassini yang NASA lakukan dengan menghasilkan data berharga. Meski pada 3 tahun lalu, misi ini tidak berjalan.
Salah satu data yang berasal dari pesawat ruang angkasa yang terakhir kali menjelajahi Titan ini merupakan satelit atau bulan yang planet Saturnus miliki.
Misi ini berhasil menampilkan adanya danau yang ada dalam satelit tersebut. Dengan data-data tersebut, NASA bisa mengetahui jika ada danau besar yang ada dalam satelit dengan nama Kraken Mare.
Sederet Fakta Kraken Mare di Titan
Data-data yang NASA miliki hasil misi pesawat ruang angkasa menunjukkan jika planet Saturnus memiliki bulan dengan sebuah danau besar.
Danau ada di permukaan Titan, yaitu sebutan untuk bulan planet Saturnus. Permukaan danau ini memiliki kedalaman 1.000 kaki atau 300 meter. Hal ini menjadi fakta Kraken Mare yang merupakan danau besar yang ada pada bulan Titan.
Kedalaman ini setara dengan gedung Chrysler yang berada di kota New York. Dengan melihat perbandingan seperti itu, akan terlihat fakta baru dari kedalaman danau Kraken Mare.
Sehingga radar yang Cassini miliki tidak bisa menjangkau sampai dasarnya. Namun pada tahun 2014 lalu, ada data yang mengatakan jika danau tersebut hanya memiliki kedalaman 115 kaki atau setara dengan 35 meter saja.
Akan tetapi, ternyata data yang paling baru menjelaskan jika kedalamannya yang ada pada data semula salah dan jauh lebih dalam 10 kali lipatnya.
Dengan semakin mempelajari dan memahami mengenai kedalaman danau, tentu bisa semakin memahami mengenai zat kimia misterius yang ada pada danau Titan tersebut. Zat yang ada akan didominasi oleh etana serta metana.
Fakta Kraken Mare dengan kedalaman tersebut jika berada pada planet Bumi, maka akan menutupi dua danau besar yang ada di Amerika Utara.
Dari seorang penulis bernama Valerio Poggiali yang berasal dari Pusat Universitas Cornell, mengatakan jika danau tersebut memiliki kandungan 80% cairan.
Kandungan Gas pada Danau Kraken Mare
Untuk sumber kimiawi yang ada pada danau bulan Titan sangat asing daripada Bumi. Pada Titan juga menjadi satu-satunya bulan pada sebuah planet yang masuk dalam tata surya dan memiliki atmosfer sangat tebal dengan kandungan selubung nitrogen.
Berbeda dengan Bumi yang bagian atmosfernya kebanyakan kandungan nitrogen serta oksigen. Hal tersebutlah yang membedakan Titan sebagai satelit planet Saturnus dengan satelit lainnya dalam tata surya.
Karena bagian eksosfernya sangat tipis, bahkan bisa dikatakan tanpa eksosfer. Mirip yang ada pada bulan satelitnya Bumi. Sebelumnya juga telah ada misi Cassini yang meluncur pada 21 Agustus 2014.
Ini menjadi misi ke-104 untuk mencari tahu mengenai fakta Kraken Mare dan muara lainnya yang ada pada bulan Titan milik planet Saturnus tersebut.
Muara di Saturnus
Dalam misi tersebut, Kraken Mare menjadi salah satu danau yang akan mereka teliti. Karena waktu itu para peneliti ingin mengetahui juga mengenai situs yang ada pada pulau ajaib.
Pasalnya, situs tersebut bisa datang dan menghilang dengan misterius. Hal ini terjadi secara teratur. Selain itu, mereka juga ingin tahu mengenai muara yang lebih kecil dengan nama Moray Sinus.
Hal ini menjadi fakta kraken Mare dan muara lainnya yang membuat peneliti ingin tahu lebih dalam. Muara ini memiliki kedalaman 280 kaki atau 85 meter. Dengan kedalaman tersebut, maka Kira-kira setinggi patung Liberty.
Cassini meluncur untuk mengetahui permukaan yang ada pada bulan planet Saturnus dengan menggunakan altimeter radar dan memiliki jarak 600 mill atau 965 km.
Komposisi yang peneliti dapatkan sangat mengejutkan. Bukan tanpa alasan. Hal ini karena kebanyakan mengandung gas metana dan juga etana.
Dengan adanya misi lanjutan, tentu saja para peneliti berharap bisa mengetahui sumber dari metana cair. Karena pada Titan menerima sumber energi lebih banyak 100 kali daripada Bumi.
Sehingga semakin banyak penelitian, maka akan kian banyak pula fakta Kraken Mare yang terungkap beserta muara lainnya. Hal ini akan mempermudah para peneliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai permukaan bulan Titan. (CW001)
Editor : Deni Supendi