Hujan Meteor Quadrantid, Simak Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

665
Pengertian Hujan Meteor Quadrantid Serta Penjelasan Lengkapnya
Ilustrasi hujan meteor quadrantid. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Hujan meteor quadrantid merupakan fenomena alam yang indah di langit. Meteor ini merupakan meteorid yang masuk dalam bumi akibat tertarik oleh gaya gravitasi planet. Sedangkan meteorit, salah satu dari jenis benda padat dalam sistem tata surya.

Kandungan material dalam meteor tidak jauh berbeda dengan beberapa jenis batuan bumi. Material tersebut mengandung nikel, logam besi, maupun material penyusunnya batuan bumi, seperti karbon serta silikat.

Pengertian Hujan Meteor Quadrantid

Pada hujan meteor quadrantid, meteor akan terbakar apabila masuk ke bumi. Hal itu adanya gesekan dengan lapisan atmosfer bumi. Lapisan atmosfer bumi ini berfungsi untuk menahan serta menghalangi, apabila benda langit masuk dalam bumi, yaitu lapisan mesosfer. 

Maka dari itu, terjadilah gesekan antara meteor dengan lapisan atmosfer. Hal itu yang menyebabkan meteor tersebut menjadi naik suhunya lalu terbakar. Meteor terbakar inilah banyak yang menyebut dengan bintang jatuh apabila sedang melintasi bumi.

Meteor yang terbakar bisa habis. Sehingga tidak akan sampai jatuh ke lapisan kerak bumi. Namun yang tidak terbakar habis, dengan ukurannya sangat besar tetap akan jatuh ke bumi.

Meteor yang jatuh ini nantinya membentuk kawah meteor dalam lapisan permukaan bumi. Semisal yang ada pada Arizona, Amerika, yakni kawah Barringer.

Saat meteor yang jatuh banyak atau lebih dari satu jumlahnya, maka peristiwa ini disebut dengan hujan meteor. Peristiwa tersebut akan terlihat dari bumi seperti sedang turun hujan.

Fenomena Hujan Meteor Quadrantid

Jenis hujan meteor yang dapat terjadi pada akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari. Pada puncaknya akan terjadi sekitar tanggal 3-4 Januari. Pada belahan bumi utara, adanya fenomena hujan meteor tersebut menjadi hadiah tahun baru yang indah dari langit.

Kemunculannya pada awal tahun baru bagi penduduk bumi belahan utara. Seperti halnya Kanada, Swedia, Finlandia, dan Norwegia mendapatkan tantangan tersendiri apabila ingin menyaksikannya secara langsung.

Fenomena tersebut sedang berlangsung saat musim dingin. Namun bagi penduduk sisi bumi bagian selatan, tidak mungkin dapat saksikan fenomena indah ini.

Durasi Waktu Hujan Meteor Quadrantid

Hujan meteor quadrantid durasinya tidak terlalu sering seperti hujan meteor yang terjadi bulan lainnya, misalnya geminid dan perseid. Durasinya lebih sebentar, hanya berlangsung satu jam antara jam 6 hingga jam 7 pagi. Sedangkan yang terjadi pada bulan lainnya bisa berlangsung berhari-hari.

Alasan quadrantid memiliki durasi singkat karena bumi melewati arus meteor pada sudut yang tegak lurus. Menurut NASA, sebanyak 50-120 meteor quadrantids dan terlihat melintas selama satu jam pada puncaknya. Meskipun lebih jarang dan singkat dibandingkan fenomena hujan meteor yang terjadi pada bulan lainnya.

Namun peredaran hujan meteor quadrantid yang tampak lebih menyala. Selain itu, sering muncul dengan bola api besar yang terlihat lebih terang dan berwarna daripada hujan meteor lainnya.

Asal Nama Hujan Meteor Quadrantid

Namanya yang asalnya dari quadrans muralis, yang konstelasi bintangnya sudah tidak ada lagi. Kebanyakan nama meteor berdasarkan pada konstelasi bintang saat berpendar. Nama yang diciptakan pada tahun 1795 oleh astronom Prancis yang bernama Jerome Lalande.

Asal muasal nama quadrantid oleh astronom Peter Jenniskens berasal dari asteroid 2003 EH1. Memiliki sebutan lain dengan komet batu oleh para astronom. Orbit asteroid dengan diameter 1,2 mil atau sekitar 2 km.

Asteroid tersebut juga berkaitan dengan komet C / 1490 Y1. Dahulu sempat menghilang saat diteliti oleh para astronom dari Jepang, Tiongkok, dan Korea sekitar 500 tahun yang lalu. Lebih tepatnya pada tahun 1490.

Untuk memahami sejarah nama hujan meteor quadrantids, perlu melihat kembali dengan pengamatan paling awal dari hujan meteor tersebut.

Pada bulan Januari 1825, Antonio Brucellosis, Italia, melaporkan bahwa beragam sosok bercahaya yang namanya bintang jatuh sedang melintasi atmosfer. Bintang-bintang jatuh ini tampaknya berpendar dari quadrans muralis.

Pada tahun 1839, Adolphe Quetelet dari Penelitian Brussels Belgia dan Edward C. Herrick di Connecticut. Telah membuat kesimpulan bahwa meteor quadrantids adalah hujan meteor yang dapat terjadi setahun sekali.

Namun tahun 1922, IAU (International Astronomical Union) alias Persatuan Astronomi Internasional juga mendaftarkan 88 konstelasi modernnya. Daftar tersebut disetujui pada bulan Mei 1922 bahwa quadrant muralis tidak termasuk dalam daftar.

Fenomena hujan meteor quadrantid oleh para pengamat jarang mempelajarinya secara langsung. Terlebih letaknya yang terlalu jauh pada belahan bumi utara. Sehingga untuk bisa terlihat pada belahan bumi selatan tentunya sulit. 

Selain udara dingin pada bagian utara yang menjadi hambatan, faktor yang lainnya adalah rasio jatuh yang relatif singkat. Hal itu mengakibatkan para pengamat sering melewatkan momen tersebut.