Bulan Purnama Perige, Super Pink Moon Terbesar dan Paling Cerah

941
Bulan Purnama Perige, Super Pink Moon Terbesar dan Paling Cerah
Ilustrasi Bulan Purnama Perige. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Bulan purnama Perige mempunyai nama lain Supermoon atau Super Pink Moon. Supermoon merupakan bulan purnama terbesar dan paling terang. Langit terlihat cerah pada malam hari dan saat musim semi akan bercahaya.

Supermoon menjadi salah satu fenomena astronomi yang sering menghampiri langit Indonesia. Supermoon orbitnya berada di titik paling dekat dengan bumi.

Fenomena Bulan Purnama Perige

Supermoon posisinya begitu dekat dengan bumi, sehingga penampakannya sangat besar daripada hari-hari biasanya. Kemudian untuk menunjukkan jarak antara bulan dan bumi telah ada dua istilah, yaitu Perige dan Apoge.

Perige merupakan titik paling dekat dengan bumi dalam periode tertentu selama satu tahun. Sebaliknya, Apoge merupakan titik paling jauh bulan dari bumi.

Menurut BMKG, jari-jari saat bulan purnama Perige ukurannya 14 persen lebih besar daripada ketika Apoge. Melansir timeanddate.com, orbit bulan saat mengelilingi bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna.

Akan tetapi, bentuknya elips dan satu sisi lebih dekat ke bumi daripada sisi lainnya. Sehingga menyebabkan jaraknya dengan bumi tiap tahun bervariasi.

Supermoon sebenarnya bukanlah istilah astronomi resmi. Nama tersebut penciptanya adalah seorang astronom Richard Nolle, tahun 1979.

Definisinya adalah bulan baru saat dekat ke bumi dalam orbitnya, yakni sekitar 90%. Belum diketahui secara jelas mengapa memilih potongan 90% dalam definisinya.

Faktanya bulan purnama Perige sangat dekat dengan bumi. Kemudian jenis bulan purnama ini lebih terang 30% daripada bulan purnama mikro.

Supermoon paling dekat tanggal 14 November 2016. Kemungkinan akan lebih dekat lagi dengan bumi pada tanggal 25 November 2034.

Dampak Supermoon Perige

Saat terbaik melihat bulan purnama adalah tepat sesudah bulan terbit, kemudian posisinya dekat dengan cakrawala. Selain itu, waktu terbaik juga tepat sebelum bulan terbenam.

Saat bulan purnama Perige rendah, maka akan terlihat besar dan lebih cerah. Berbeda ketika bulan lebih tinggi di langit. Fenomena tersebut biasa disebut ilusi bulan.

Ilusi tersebut membuat lebih banyak perbedaan pada tampilan daripada dorongan nyata yang anda dapatkan dari bulan sedikit lebih dekat bumi.

Bulan purnama dan bulan baru membedakan antara pasang naik dan surut. Pasalnya, selama fase bulan ini, gaya gravitasi bumi dan matahari bergabung. Kemudian akan menarik air laut ke arah yang sama.

Bulan purnama Perige menyebabkan pasang sekitar 5 cm atau 2 inci. Hal tersebut lebih besar daripada pasang pegas biasa atau perigean. Kemudian untuk pasang surut terkecil dalam dua bulan kuartal dikenal sebagai neap tide atau neaps.

Meskipun matahari dan bulan pada posisi sejajar, namun menyebabkan sedikit peningkatan pada aktivitas tektonik. Banyak ilmuwan melakukan riset dan menemukan hal yang signifikan antara hubungan bulan super dengan bencana alam.

Super Bulan kadang dikaitkan dengan terjadinya bencana alam. Seperti gempa bumi, gunung meletus, dan masih banyak lagi. Karena kejadiannya selalu berdekatan dengan suatu bencana alam tertentu. 

Akan tetapi, bulan purnama Perige belum cukup kuat untuk mempengaruhi gunung berapi atau permukaan tanah di bumi. Faktanya hanya berdampak pada naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci saja di daerah tertentu.

Justru peningkatan aktivitas seismik terjadi pada permukaan bulan itu sendiri. Meskipun efek yang terjadi tidak terlalu besar. Ketika dalam fase Supermoon, bulan mengalami gempa. Hal itu telah terdeteksi dari instrumen siesmologi dari para astronot Apollo 11. 

Siklus Supermoon Berulang

Bulan purnama Perige tahun 2021 yang terjadi bulan April akan terulang kembali setelah 14 bulan lunar. Atau 14 bulan kembali ke bulan purnama.

Jangka waktu tersebut sekitar satu tahun, satu bulan, dan 18 hari. Karena 14 bulan kembali ke Supermoon mirip dengan 15 bulan kembali ke Perige.

Rata-rata bulan lunar 29,53059 hari. Sedangkan rata-rata bulan anomalistik 27,55455 hari. Supermoon dapat berulang dalam siklus 413 hari. Sehingga kita dapat memperkirakan fenomena yang akan datang, sekitar satu bulan 1 hari kemudian tahun depan.

Bulan purnama Perige terjadi ketika berada pada posisi terdekat, titik terdekat dari bumi. Istilah astronomi menyatakan jika posisi bulan di titik Perigee adalah Perigee-syzygy of the Earth-Moon-Sun System atau Perigee Full Moon. Kemudian istilah untuk Super Pink Moon karena bulan purnama datang setelah Supermoon.