Texno.ID – Fakta Nebula Heliks penting untuk Anda ketahui. Nebula Heliks, juga orang kenal dengan sebutan The Helix, NGC 7293, merupakan nebula planeter yang besar dan terletak dalam konstelasi Aquarius.
Nebula ini juga ditemukan Karl Ludwig Harding sekitar tahun 1824. Objek luar angkasa ini menjadi salah satu yang terdekat dari Bumi dari seluruh nebula planeter yang lain.
Fakta Nebula Heliks yang Penting Diketahui
Nebula berasal dari bahasa Latin dengan arti kabut, debu, atau asap. Sedangkan keberadaannya merupakan sisa ledakan bintang yang sudah mati dan menghasilkan gas debu, seperti Supernova.
Penampilannya yang unik menjadikan Nebula Heliks mendapat julukan The Eye of God serta The Eye of Sauron. Bahkan, NASA sendiri mendiskripsikannya layaknya bintang sekarat yang sedang mengamuk.
Penampilan Nebula Heliks memang menciptakan reaksi keras untuk masing-masing orang yang sudah melihatnya. Pada kecerahan magnitudo 7,6 merupakan pilihan populer untuk para astronom. Hal tersebut karena relatif gampang dikenali meski tanpa penelitian lanjutan.
Klasifikasinya sebagai nebula planeter yakni berawal dari abad 18 oleh William Herschel. Saat itu, belum terdapat teleskop dengan kekuatan yang mampu membantu astronom dalam membedakan planet serta nebula. Sehingga, mereka mengira jika Nebula Heliks dan lainnya itu merupakan planet.
Lalu pada pusatnya, ada bintang sekarat dan disebut dengan bintang kerdil putih. Sekarang, pusat tersebut terletak di tengah Nebula Heliks yang seukuran Bumi. Namun, keseluruhan strukturnya mempunyai massa lebih besar dari Bumi.
Fitur dan Fakta Menariknya
Selanjutnya, fakta Nebula Heliks yang paling dekat dengan planet kita ini pun wajib kita kenal. Antara lain:
- Nebula Helix memiliki usia sekitar 10.600 tahun.
- Terbentuk dari ledakan lapisan luar bintang bermassa rendah atau menengah.
- Sebelum meledak dan terbentuk nebula Helix, terdapat kemungkinan jika sistem planet, komet, bulan antar bintang, serta benda langit yang lain telah mengorbit mengelilingi bintang. Yakni dengan cara sangat mirip Bumi serta planet lainnya yang mengorbit Matahari.
- Nebula Heliks terbentuk dari debu, gas molekuler, bahan terionisasi dengan susunan pola yang rumit.
- Jika melalui pengamatan teleskop, maka ukuran nebula juga kerap disamakan dengan bulan setengah purnama. Kemudian, cahaya sekelilingnya terjadi karena pengaruh pengion radiasi dari bintang yang sudah sekarat.
- Kurang lebih 5 miliar tahun yang lalu, Matahari juga melalui fase raksasa merah, lalu meledak. Kemudian dari ledakannya itu masuk fase nebula planeter, membakar gas sekitarnya menjadi bahan bakar sampai akhirnya mati total.
- Cincin utama memiliki ukuran 2 tahun cahaya, setara ukuran jarak Matahari dengan bintang sebagai pusatnya.
- Titik putih pada pusatnya merupakan bintang pusat dari nebula planeter dan sangat panas.
- Jika melihat dengan detektor Vista infrared, maka terdapat struktur cincin halus di sekelilingnya. Hal ini menandakan jika terdapat gas molekuler dingin dengan cara alami.
Fakta Nebula Heliks saat ini yakni masih sangat panas serta aktif. Hal tersebut sebab pita gas menjadi bahan bakar serta pembakarannya satu per satu.