Texno.ID – Makhluk aneh di Antartika yang tertangkap oleh Google Maps merupakan kerangka. Para ahli teori konspirasi sangat memperhatikan mengenai pemandangan tersebut. Pasalnya, hal ini terlihat sangat aneh dengan makhluk yang memiliki panjang 12 sampai 20 kaki.
Namun seorang ahli mengatakan jika mereka juga menemukan sisa-sisa yang mereka yakini sebagai dinosaurus yang berada di Antartika.
Makhluk Aneh di Antartika
Terlihat sesosok makhluk misterius yang berada di daratan es Antartika yang dibagikan dalam MrMBB333 akun YouTube dengan adanya penemuan Google Maps tersebut.
Video ini telah banyak yang menyaksikan karena sudah lebih dari 40.000 kali yang menontonnya. Makhluk aneh di Antartika ini terekam oleh Google Maps.
Dalam video tersebut, memperlihatkan jika Google Maps telah menangkap sebuah gambar yang menunjukkan kerangka aneh dari makhluk yang tengah berbaring antara lembah gersang dengan pegunungan salju yang mengelilinginya. Dari unggahan tersebut, ada yang berkomentar jika makhluk ini memiliki panjang 12-20 kaki.
Bahkan ada yang berkomentar jika itu makhluk yang utuh dan baru saja mencair dari pembekuan setelah sekian tahun lamanya atau memang sesuatu yang baru saja terjadi dan belum lama. Ahli mengatakan jika temuan ini membuat bingung mereka.
Pasalnya, melihat bentuk dari makhluk ini tampak seperti alien. Untuk yang ingin melihat ekspedisi Antartika ini, mereka bisa menyaksikan dalam YouTube The Secrets of Antarctica.
Dari video ini akan terlihat perjalanan dokumenter mereka selama berkegiatan di Antartika. Misi yang mereka lakukan memakai teknologi canggih untuk memindai dasar lautan. Baik itu makhluk aneh di Antartika bisa para ahli temukan dengan peralatan canggih.
Dari seorang peneliti bernama Dr. Dave Bowden, menjelaskan mengenai temuan mereka yang terheran-heran dengan bentuk dan karakteristik aneh.
Alasan Antartika ada makhluk anehnya karena landasan dari suatu komitmen yang mengatakan jika daerah ini telah terisolasi dari keseluruhan alam dan planet selama bertahun-tahun lamanya.
Penemuan Bawah Laut
Bukan hanya makhluk misterius tersebut saja yang terlihat dalam kawasan Antartika, namun sebelumnya juga ada bunga lili laut sebagai crinoid.
Bunga ini hanya pernah terlihat ketika dalam catatan fosil saja. Crinoid ini seperti bulu babi yang mereka temukan pada gunung laut utara yang berada dalam kawasan Ross Sea.
Bila sebelumnya hanya mengetahui jika Crinoid telah memfosil, namun kali ini mereka menemukan makhluk tersebut dalam keadaan hidup. Makhluk aneh di Antartika, baik daratan dan lautan sudah ada yang ilmuwan temukan.
Mereka juga menemukan ada laba-laba dengan kaki yang besar, namun dengan tubuh sangat mungil. Binatang yang satu ini sama uniknya dengan yang sebelumnya.
Badan yang mirip dengan spons dan tidak memiliki sistem saraf maupun sistem pencernaan. Binatang ini mendapatkan makanan dari menyaring air laut dengan memakai pori-pori yang ada pada tubuhnya.
Penemuan hewan aneh ini pada kawasan Antartika karena dipengaruhi oleh lokasi dengan adanya palung benua Antartika yang sudah terisolasi.
Bahkan ada debat yang mengatakan jika hewan yang ada di Antartika akan menjadi lebih kecil atau lebih besar dari ukuran normalnya. Hewan dan makhluk aneh lainnya tidak akan orang temukan pada kawasan lainnya.
Danau Tersembunyi
Selain makhluk aneh di Antartika, ada pula makhluk daratan dan lautnya yang terkadang ada hal ganjal yang para ahli temukan. Namun kali ini mereka menemukan adanya danau yang tersembunyi yang berada pada bawah daratan es yang sangat tebal.
Dengan memakai alat bernama gema atau Echgo Machine, membuat ilmuwan menemukan danau es pada tahun 1970an. Dengan temuan seperti ini, membuat para ilmuwan terus mengembangkan peralatan canggih mereka untuk menemukan hal lainnya.
Bahkan sampai saat ini ilmuwan bisa menemukan tidak hanya satu danau, namun beberapa danau yang tersembunyi dengan lapisan es. Hal ini disebut dengan ghost lake atau danau tertutup.
Makhluk aneh di Antartika yang saat ini terekam oleh Google Maps menjadi saksi jika daerah ini sudah terisolasi bertahun-tahun. Hal ini tentu saja cukup mengejutkan dan membuat rasa penasaran muncul untuk terus melakukan penelitian lebih lanjut. (CW001)
Editor : Deni Supendi
