Objek Komet 46P/Wirtanen Melintas dengan Jarak Paling Dekat ke Bumi

421
Objek Komet 46p/Wirtanen Melintas dengan Jarak Paling Dekat ke Bumi
Ilustrasi Objek komet 46p/Wirtanen. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Objek komet 46P/Wirtanen terakhir terlihat pada tahun 2018. Komet tampak sebagai binatang buas yang mabuk. Batuan luar angkasa ini hadir ke tata surya bagian dalam.

Hal ini untuk memperoleh sedikit kehangatan dan mulai menampilkan senyawa alkohol ke antariksa. Melansir Wikipedia, komet dapat terlihat saat masih jauh dari matahari. Bagian dari inti kometlah yang pertama kali dapat terlihat.

Komet ini merupakan benda angkasa yang tampak serupa dengan asteroid. Namun hampir seluruhnya terbentuk dari gas karbon dioksida, metana, dan air. Selain itu, juga dari debu yang membeku.

Kunjungan Objek Komet 46P/Wirtanen

Komet 46P/Wirtanen datang ke tata surya bagian dalam pada 2018. Menurut hasil analisis para ilmuwan, atmosfernya mengeluarkan sesuatu. Para ilmuwan menyebutnya memiliki kadar alkohol yang terbilang tinggi.

Komet 46P/Wirtanen memiliki salah satu ratio alkohol tertingginya sampai saat ini. Tentunya apabila dibandingkan dengan komet lainnya.

Hal ini memberi tahu informasi mengenai molekul karbon, oksigen, dan hidrogen yang menuju tata surya awal tempat Wirtanen terbentuk.

Objek komet 46P/Wirtanen datang secara reguler dari tata surya bagian luar. Komet ini tampak mengelilingi Matahari setiap 5,4 tahun sekali. Bahkan terkadang membelok dengan cukup dekat ke Bumi. Sehingga tampak di langit malam hanya dengan mata telanjang.

Pada kunjungan terakhirnya di Desember 2018, tampak objek komet 46P/Wirtanen datang dalam jarak 11,6 juta kilometer dari Bumi. Kejadian tersebut sekitar 30 kali jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan.

Para astronom memanfaatkan sepenuhnya kesempatan yang ada tersebut untuk mempelajari objek komet 46P/Wirtanen dari jarak yang terbilang cukup dekat. Pengamatan ini menggunakan Near-Infrared Spectrograph (NIRSPEC) Observatorium Keck yang baru mengalami peningkatan.

Atmosfer Komet

Atmosfer komet dapat memberitahukan mengenai bagian luar dan awal dari tata surya. Komet memang memiliki perbedaan dari asteroid. Hal itu karena isinya dengan segala macam senyawa beku yang terikat.

Pada bagian dalamnya terjadi pembentukan. Sehingga memperoleh julukan bola salju kotor. Untuk sebagian besar orbit komet, es ini tetap memiliki tampilan beku.

Namun saat komet cukup dekat dengan kehangatan Matahari, nantinya es mulai menyublim, mengeluarkan debu, dan menghadirkan selubung gas yang berdebu. Bahan ini nantinya akan membentuk ekor gas dan debu komet. Sehingga dapat mengalir menjauh dari Matahari.

Hal ini karena angin matahari dan radiasi. Pada materi ini telah terkunci membeku dalam komet, sejak terbentuknya sampai sublimasi.

Dengan informasi mengenai komposisi awal tempat tata surya terbentuk, NIRSPEC hanya memerlukan waktu dari 10 sampai 20 menit untuk mendeteksi dari komposisi objek komet 46P/Wirtanen.

Komposisinya terdiri dari asetilena, etana, amonia, dan formaldehida. Selain itu, hidrogen sianida (zat yang membuat komet sinarnya hijau), metanol, dan kandungan air.

Senyawa organik yang ada pada komet memberitahukan bahan yang membentuk tata surya. Hal ini berfungsi sebagai prekursor kehidupan.

Kemudian dapat mencari molekul prebiotik yang sama pada sistem planet lain. Hal ini dapat membuka pintu menarik untuk kemungkinan yang tampak nyata untuk temukan kehidupan mikroba yang ada di luar sana.

Cara Melihat Komet

Teropong atau teleskop akan menjadikan komet lebih mudah terlihat. Komet ini akan berada paling dekat posisinya dengan Bumi. Jarak kurang dari 8 juta mil jauhnya pada 16 Desember.

Kehadiran komet 46P/Wirtanen menjadi salah satu dari 10 pendekatan komet paling dekat ke Bumi. Terlebih sejak dari tahun 1950 dan pendekatan ke-20 jarak terdekatnya dari komet sejak abad ke-9. Hal itu menurut dari Sky & Telescope.

Pendekatan paling dekat komet Wirtanen terhadap matahari tepatnya Rabu, 12 Desember. Sedangkan jarak pendekatan paling dekatnya ke Bumi tepatnya hari Minggu, 16 Desember.

Pada saat itu, komet posisinya berada 7,1 juta mil dari Bumi. Apabila membandingkan dengan Matahari yang jaraknya sekitar 93 juta mil.

Objek komet 46P/Wirtanen tampak terakhir kalinya tahun 2018. Komet memiliki salah satu rasio alkohol tertinggi hingga saat ini.