Texno.ID – Struktur lapisan bumi yang menjadikan rumah bagi setiap makhluk hidup dan seisinya terdiri atas beberapa elemen. Setiap lapisan bumi tentu memiliki ketebalan yang berbeda-beda, sehingga tiap makhluk hidup dapat tinggal.
Saat ini hanya terdapat satu planet sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup. Planet tersebut yang bernama bumi. Selain terdapat kandungan air pada bumi, juga memiliki beberapa lapisan atmosfer.
Hal itu untuk melindungi dari radiasi matahari. Sehingga memiliki suhu yang aman bagi makhluk hidup. Hal itu tentu memudahkan dalam menjalani aktivitas pada bumi.
Menurut penelitian para ahli geologi tentang lapisan pada bumi, tentu melalui pengamatan seismologi. Pada pemetaan lapisan bumi melalui berbagai cara, seperti menghitung arah, bentuk gelombang gempa, dan kecepatan. Hal itu yang ditentukan oleh kerapatan dan komposisi bagian dalam pada bumi.
Kenali Struktur Lapisan Bumi
Pada dasarnya, bumi terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi. Kerak bumi sebagai lapisan terluar yang juga tempat tinggal bagi makhluk hidup.
Terdapat mantel bumi pada bagian bawahnya yang berfungsi dalam melindungi inti pada bumi. Inti bumi yang memiliki tingkat suhu sangat tinggi dan tersusun atas campuran logam.
Inti Bumi
Berada sekitar 3.000 kilometer pada bawah permukaan bumi. Pada bagian ini memiliki bentuk seperti bola serta mengandung nikel dan besi. Inti bumi terbagi menjadi dua bagian, inti dalam dan inti luar.
Inti dalam merupakan pusat bumi yang padat dengan ketebalan sekitar 1.250 kilometer. Struktur lapisan bumi bagian ini memiliki kedalaman sekitar 5.150 hingga 6.370 kilometer pada bawah permukaan bumi.
Kandungan inti dalam terdiri atas besi, sulfur, nikel, oksigen, karbon, silikon, dan potasium. Dengan suhu yang mencapai 5.000 hingga 6.000 derajat Celcius, tentu tekanannya sangat kuat. Sehingga pada inti dalam memiliki sifat yang padat.
Dengan berat jenisnya sekitar 15 g/cm3, pada perputaran bumi mengakibatkan inti luar berputar. Perputarannya mengelilingi bagian inti dalam sehingga bumi menjadi magnetis.
Pada inti luar memiliki kedalaman sekitar 2.890-5.150 kilometer bawah permukaan bumi. Kandungan inti luar terdiri atas besi, sulfur, nikel, dan oksigen.
Material logamnya memiliki bentuk cair akibat kondisinya yang panas. Dengan suhu yang mencapai 4.000-5.000 derajat Celcius serta berat jenis sekitar 10-12 g/cm³.
Mantel Bumi
Keberadaan mantel bumi pada atas inti bumi. Struktur lapisan bumi pada bagian ini memiliki ketebalannya mencapai 2.900 kilometer serta dengan suhu mencapai 3.700° Celcius sehingga memiliki bentuk yang sebagian cair.
Lapisan mantel merupakan 80 persen dari isi bumi. Selanjutnya terbagi atas 3 bagian, seperti litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
Litosfer menjadi alas kulit bumi yang bersifat padat, lalu membentuk satu kesatuan. Lapisan dengan ketebalan 50-100 km serta memiliki suhu yang dingin. Litosfer akan membentuk lempeng-lempeng yang kaku dan bergerak pada atas astenosfer.
Astenosfer tersusun atas materi magnesium dan silikon pada bagian teratas. Pada bagian terbawah tersusun atas bebatuan solid serta tengahnya lapisan magma. Struktur lapisan bumi ini memiliki ketebalan 100-400 km.
Mesosfer merupakan bagian paling dalam pada mantel bumi. Lapisan ini yang terletak pada bawah astenosfer memiliki ketebalan 2400-2700 km.
Dengan sebagian besar kandungannya campuran batuan basa dan besi. Pada lapisan batuan ini yang lebih tebal dan berat, kaya dengan magnesium dan silisium.
Kerak Bumi
Kerak adalah lapisan bumi bagian paling luar serta paling keras. Lapisan bumi terus bergerak yang mengakibatkan daratan atas bumi.
Dulunya merupakan sebuah daratan besar, namun akibat pergerakannya menjadi lempengan-lempengan yang terpisah. Pada bagian kerak bumi termasuk bagian yang sangat tipis apabila dibandingkan dengan lapisan lainnya. Lapisan ini terbagi atas dua lapisan kerak, kerak benua dan kerak samudra.
Kerak benua dengan struktur lapisan bumi memiliki ketebalan 15-75 km. Bagian ini mencakup 40 persen dari luas permukaan bumi. Pada batuan yang membentuknya lebih tua apabila dibandingkan dengan kerak samudra. Usia batuan pembentuknya sekitar 1,9 miliar tahun serta berasal dari batuan induk.
Kerak samudra merupakan lapisan padat pada posisi terluar dari kulit bumi. Dengan ketebalan 5-10 km serta lebih tipis apabila dibandingkan kerak benua.
Hal itu karena pada usianya yang memang lebih muda. Bagian ini mencakup 60 persen permukaan padat pada kulit bumi. Lalu terus-menerus membentuk rangkaian pegunungan api pada dasar samudra. Batuan yang membentuknya berjenis batuan basal dengan warna gelap, berpasir, dan halus.
Demikian beberapa struktur lapisan bumi serta penjelasan lengkapnya. Semoga bermanfaat untuk dapat menambah ilmu pengetahuan tentang bumi.