Struktur Tubuh Bakteri, Penjelasan dan Fungsinya

1504
Struktur Tubuh Bakteri, Penjelasan Dan Fungsinya (sciencebooth.com)
Ilustrasi struktur tubuh bakteri. Foto: Ist/Net

Texno.ID – Struktur tubuh bakteri pada makhluk hidup yang memiliki ukuran sangat kecil ini memiliki reputasi cukup buruk. Bakteri sering digambarkan dengan penyakit yang berbahaya dan tidak aman.

Bakteri adalah makhluk hidup yang tergolong dalam kelompok kingdom Monera. Ciri-ciri umum bakteri tersebut adalah 1 sel (uniseluler) dan tidak mempunyai membran pada inti sel (prokariot). Jika ingin mengamatinya, perlu menggunakan mikroskop cahaya.

Meski yang pada faktanya bakteri tersebut menyebabkan beragam penyakit, tetapi ternyata peran bakteri pada manusia juga dapat menguntungkan.

Kenali Struktur Tubuh Bakteri dan Fungsinya

Bakteri dapat digolongkan pada organisme prokariotik mengikuti dengan kelompok organisme yang bersel tunggal lainnya, seperti archaea. Organisme prokariotik yaitu memiliki ukuran kecil dan jumlahnya mendominasi di bumi.

Organisme prokariotik ini dapat hidup dimana saja, pada air dan darat. Lalu juga dapat masuk ke dalam tubuh kita. Artikel kali ini akan membahas tentang struktur maupun fungsi-fungsi pada tubuh bakteri.

Lapisan Lendir Atau Kapsul

Sel bakteri bisa menghasilkan lendir pada permukaan selnya. Lendir dapat tersusun dari polisakarida dan air yang terdapat pada bakteri saprofit.

Lendir yang sudah terkumpul lalu menebal dan akan membentuk sebuah kapsul yang tersusun oleh glikoprotein. Lapisan lendir dan kapsul memiliki fungsi lapisan pelindung.

Lalu juga mempertahankan kelembaban pada sel. Selain itu, juga membantu untuk melekatkan diri ke substrat dan mampu menunjukkan virulensi atas suatu bakteri.

Dinding Sel

Ini merupakan sejenis polisakarida yang memiliki ikatan dengan protein yang dapat terbentuk oleh peptidoglikan. Dinding sel memiliki fungsi untuk melindungi sel agar tidak mudah rusak.

Pada daerah yang memiliki tekanan osmotik lebih kecil serta untuk mempertahankan bentuk dari sel struktur tubuh bakteri.

Berdasarkan pada lapisan dinding sel, dari ahli bakteriologi asal Denmark yaitu Hans Christian Gram. Bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif.

Membran Plasma

Tubuh bakteri terdapat membran sel berada di bawah dinding sel. Membran sel atau disebut juga membran plasma tersusun oleh protein dan fosfolipid.

Sifatnya semipermeabel dan memiliki beberapa fungsi. Seperti untuk melapisi sitoplasma dan juga mengontrol pada pergantian zat dalam sel maupun zat yang di luar sel.

Pili

Pili berupa rambut-rambut yang halus dan tumbuh pada dinding sel. Mirip seperti flagela, akan tetapi bentuknya kaku dan ukurannya jauh lebih pendek.

Memiliki fungsi seperti untuk membantu proses perlekatan pada substrat serta menyalurkan sejenis materi genetik yang pada saat konjugasi.

Flagela

Flagela merupakan struktur tubuh bakteri yang ekstraseluler dan harus bertanggung jawab pada pergerakan bakteri. Struktur flagela pada bakteri agak berbeda pada antar spesies.

Bentuknya seperti bulu cambuk yang memiliki senyawa protein pada dinding sel. Lalu memiliki fungsi sebagai alat pergerakan. Flagela yang terdapat pada bakteri memiliki bentuk batang, spiral, dan koma (vibrio).

Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan yang tidak memiliki warna. Tersusun oleh air, garam mineral, bahan organik (karbohidrat, protein, lemak), ribosom, enzim, dan asam nukleat. Sitoplasma memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi pada metabolisme sel.

Klorosom

Klorosom memiliki fungsi untuk melakukan proses fotosintesis bakteri fotosintetik.

Ribosom

Struktur tubuh bakteri berupa ribosom merupakan organel yang kecil sebagai tempat untuk terjadinya proses sintesis protein.

Mesosom

Mesosom merupakan organel pada sel yang memiliki bentuk pentolan pada membran plasma terhadap sitoplasma.

Nukleoid

Nukleoid merupakan sejenis nukleus semu sebagai tempat berkumpulnya DNA kromosomal pada bakteri.

Plasmid

Struktur tubuh bakteri plasmid memiliki fungsi dalam proses rekayasa genetika. Berfungsi sebagai vektor untuk membawa gen asing yang akhirnya disisipkan pada bakteri tersebut.

DNA

DNA memiliki fungsi sebagai materi genetik karena sebagian besar menjadi penentu oleh sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom). Lalu penggunaannya untuk menentukan sifat pratogen, fertilitus, dan juga ketahanan pada suatu antibiotik (DNA nonkromosom).

Granula dan Vakuola Gas

Granula dan vakuola gas memiliki fungsi sebagai simpanan cadangan makanan dan senyawa lainnya untuk diproduksi.

Pilus atau Fimbria

Pilus atau fimbria memiliki fungsi dari pilus atau fimbria untuk mendukung bakteri dapat melekat pada sebuah medium tempat hidup.

Lalu menempel pada sel bakteri lain. Hal ini bisa melangsungkan transfer DNA pada saat konjugasi. Hal di atas beberapa struktur tubuh bakteri pada makhluk hidup yang dapat anda ketahui.